Esensi (hakikat) dan Eksistensi (adanya) Seorang Mahasiswa.
Esensi (hakikat) dan Eksistensi (adanya) Seorang Mahasiswa.
Objek yang akan kita bahas adalah Mahasiswa. Sebelum lebih jauh berpandangan seharusnya kita berfilsafat terlebih dahulu mengenai esensi dan Eksistensi seorang Mahasiswa.
Menurut Thomas Aquinas seorang filsuf abad pertengahan (1225 -1274 Masehi) selain teori hylemorfisme "Materi dan bentuk" yang di gagas oleh Aristoteles, ada struktur lain berupa esensi dan eksistensi yang terdapat pada segala sesuatu yang diciptakan.
Apa itu esensi dan eksistensi ...? Esensi merupakan hakikat atau inti sari dari eksistensi (yang ada). Contoh Mahasiswa esensi nya adalah orang yang belajar di perguruan tinggi dan eksistensinya adalah sebagai mahasiswa dia berprestasi baik dibidang akademi maupun non akademik.
Esensi dan eksistensi mahasiswa memang selalu berkaitan karena fungsi mereka sebagai agen of change,of sosial control,moral stok dan iron stok.
Ketika Mahasiswa itu menyadari hakikat dan keberadaan nya, tentu lah dia akan menjadi orang yang tau diri. Bahwasanya beban sebagai orang intelek ialah penerus generasi tercerah.
Fakta saat ini yang terjadi....saya akan kemukakan beberapa sekte/kelompok kelompok mahasiswa/i.
1. Mahasiswa yang benar-benar menjalankan esensi dan eksistensi nya.
2. Mahasiswa yang hanya memprioritaskan esensi nya ( dia memang mengikuti pembelajaran dan terdaftar di perguruan tinggi, namun apatis,Hedon, dan sikap-sikap lain yang bertentangan, )
3. Mahasiswa lebih ke eksistensinya ( ini adalah contoh mahasiswa yang berupaya mengembangkan potensi akademik dan non-akademik, biasanya mereka banyak aktif dalam berorganisasi namun, poin negatif ialah dia lupa dengan esensi bahwa mahasiswa di perguruan tinggi ada batas waktu yang ditentukan yaitu 14 semester. Dan mereka banyak lalai.
Tetapi jangan kita terlalu berlebihan dan berfikir negatif memang ada juga mahasiswa yang benar-benar ingin menyelesaikan study nya tapi terkendala finansial.
Sejatinya itulah Esensi dan eksistensi Mahasiswa.
Ada pula beberapa pertanyaan dan pandangan saya mengenai mahasiswa dibawah ini.
1.bagaimana seorang mahasiswa yang hanya mencari GELAR atau bahasa lainya sambilan atau dari pada tidak atau selagi ada waktu atau bisa ...?
Karena berbagai alasan,
Contoh mahasiswa tersebut bekerja dan tuntutan kerja harus bisa kuliah.
Contoh kasus lain, DIA bekerja namun memiliki banyak waktu untuk bisa berkuliah...
2. Mahasiswa yang jurusan tidak profesional dengan dunia kerja. Atau pekerjaan yang digelutinya.
Simak Pembahasan berikut....
1. Ok...Secara esensi dan defacto mereka adalah mahasiswa, Namun bentuk pesimisme saya muncul karena dalam upaya mencapai eksistensi mereka sebagai mahasiswa tidak di prioritaskan lagi. Mereka ini sudah dikategorikan Aman. Mayoritas main set pemikiran mereka adalah untuk apa berprestasi lagi di bidang akademik ataupun non akademik karena status gelar mahasiswa mereka sudah terjamin.
Pandangan saya itu secara keseluruhan, Tapi saya juga yakin ada beberapa individu yang benar-benar berusaha memantaskan diri untuk mencapai esensi dan eksistensi mereka di kategori ini...
2. Jurusan Mahasiswa yang tidak linier dengan pekerjaan nya.
Memang gelar itu tidak menentukan kita akan sesuai atau profesionalisme namun menjamin untuk kita bekerja.
Karena esensi dan eksistensi sebagai mahasiswa itu jelas dikategorikan orang-orang terdidik kaum intelektual.
Maka tentu hal tersebut biasa.
dengan CATATAN jika mereka ingin belajar, untuk profesi apapun mereka juga mampu.
Terimakasih Itu saja sekilas uraian prespektif bacaan saya terhadap esensi dan eksistensi Mahasiswa dari beberapa sumber/referensi berikut :
1. Buku Mulyono & Subekti judul: Sejarah Pemikiran Modern
2..http://hminews.com/2017/06/opini/menyoal-eksistensi-dan-esensi-mahasiswa/
3.https://www.google.co.id/amp/s/sebelumsaatini.wordpress.com/2011/02/10/esensi-dan-eksistensi/amp/
Comments
Post a Comment